Pengertian Kata Pengantar, contoh kata pengantar


Pengertian Kata pengantar, pada satu buah karangan, ataupun karya ilmiah lainnya yakni sepatah dua patah kata dari si penulis yg akan disampaikan terhadap pembaca tentang karyanya itu.

Umumnya kata pengantar bermakna tuturan rasa terima kasih terhadap yang mahakuasa, tuturan rasa syukur terhadap orang-orang turut serta, keinginan penulis, serta doa. Berikutnya kita bakal membahas lebih spesifik kata pengantar artikel adalah kata pengantar yg ditulis di dalam satu buah karangan.

Sesi pertama pada isi kata pengantar artikel diartikan sebagai rasa terima kasih pada Yang mahakuasa alhasil diberi keringanan untuk menyelesaikan penulisan karangan itu.
Rasa terima kasih itu dituliskan pada sesi pertama dari kata pengantar guna memperlihatkan bahwa tanpa adanya pertolongan & wejangan dari Yang mahakuasa maka karangan itu tidak akan pernah beres dari pengerjaannya. Serta selaku bukti bahwa pengarang betul-betul mengerti bahwa kemudahannya di dalam menulis & merampungkan karangan yg dia lakukan semata-mata atas pertolongan dari Yang mahakuasa.

Sehabis penyebutan rasa terima kasih terhadap Yang mahakuasa untuk kelancaran & selesainya penulisan karangan yg sudah dibuat sama penulis, langkah berikutnya dari kata pengantar tulisan yakni tuturan rasa syukur terhadap seantero orang yg sudah mendukung terselesaikannya karangan itu.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa di dalam menulis satu buah karangan pasti-nya seorang penulis memerlukan pertolongan dari orang lain. Pertolongan itu bisa berbentuk banyak hal kayak pustaka acuan, anjuran, kritik atau malahan cuma sekedar dorongan & motivasi.

Selaku penghargaan kepada mereka-mereka yg sudah memberikan sumbangsih terhadap penulis alhasil bisa berhasil merampungkan makalahnya oleh karena itu penulis mengucapakan rasa terima kasih tersebut di dalam kata pengantar karangan yg sudah dia susun.

Tahap berikutnya daripada kata pengantar karangan ialah penjelasan berdasarkan ikhtisar isi pada tulisan yg sudah dibuat. Tahap ini layaknya keterangan ringkas akan apa yg ditulis sama penulis pada karangannya. Penulisan tersebut dimungkinkan guna memikat minat serta kemauan pembaca supaya membaca lebih lanjut karangan yg sudah dibuat tersebut.

Di dalam tahap itu juga dapat disisipkan tujuan penulis pada membuat karangan. Apa yg diharapkan penulis dgn terselesaikannya karangan yg sudah dia bikin. Harapan tersebut terkait dgn tema yg dia ambil pada karangannya. Bukan harapan mengenai kegunaan makalahnya untuk orang lain. Sebab harapan mengenai hal itu ditulis pada tahap berikutnya dari kata pengantar karangan.

Kata pengantar karangan diakhiri dgn satu buah harapan serta doa penulis mengenai karangan yg dia bikin. Harapan & doa itu tentang kegunaan dari karangan yg dia harapkan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat luas. Pasti amat menyenangkan-hati untuk seorang penulis apabila hasil tulisannya bisa memberikan manfaat untuk orang lain.
Selain itu, karangan pun diakhiri dgn permintaan dari penulis apabila pada penulisan karangan itu terdapat pihak-pihak yg merasakan tersakiti ataupun ada tahap di dalam makalah yg gak berkenan di hati pembacanya.

Selain permintaan maaf, kata pengantar pun dilengkapi dgn permintaan adanya pihak-pihak tertentu yg berkenan utk menyampaikan kritik & usulan yg membangun. Hal tersebut dimaksudkan biar penulis bisa membuat karangan yg semakin baik lagi pada waktu yg akan datang.
Demikianlah isi dari kata pengantar karangan. Format tersebut ialah format lazim yg biasa di bikin sama penulis karangan di dalam membuat kata pengantar karangan. Kalau Kamu mau membuat kata pengantar karangan versi kamu dgn format yg kamu mau jadi hal tersebut bukanlah suatu hal yg dilarang. Kamu dapat melakukannya, membuat kata pengantar karangan versi kamu sendiri.

Contoh Karya tulis

contoh karya tulis
contoh karya tulis
Contoh Karya tulis adalah salah satu hal yang penting dalam membuat karya tulis. Jika ditilik dari sejarahnya, karya tulis merupakan suatu hasil kebudayaan manusia yang ada, dan dengan karya tulis tersebutlah, banyak rahasia tentang kehidupan di dunia ini, termasuk di antaranya adalah tentang peradaban manusia yang ada di dunia, dan banyak contoh karya tulis yang sudah menjadi legenda dan menjadi semacam titik terang darimana asal kebudayaan manusia itu sendiri, ada beberapa contoh karya tulis yang dapat dipelajari, dimulai dari kita sendiri pada saat kita sekolah dari kecil.
Contoh karya tulis seperti buku, cerpen, cerpan, puisi adalah contoh karya tulis yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut lagi, jika anda ingin menjadi penulis, maka anda harus mengembangkan kemampuan anda dalammenulis dengan baik dan benar. Sehingga anda dapat menghasilkan karya tulis yang lebih menarik dan dapat menarik banyak pembaca yang berminat dengan karya tulis anda.
Anda juga dapat melatih kemampuan menulis anda, dengan mengikuti berbagai macam jenis perlombaan yang ada, sehingga disini anda akan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan menulis anda sendiri, dan bagaimana cara menulis yang baik. Sehingga anda dapat mengetahui kelemahan dari tulisan anda, dan anda dapat memperbaiki tulisan anda sendiri.
Ada beberapa penulis yang terkenal seperti JK Rowling, yang terkenal dengan karyanya yang berjudul Harry Potter, ada juga karya tulis yang lain, yang anda bisa ketahui beberapa diantaranya adalah karya tulis tentang cerita detekfif. Dan ada banyak cerita fiksi yang membuat para produser film sangat berminat untuk membuat menjadi film yang menarik untuk ditonton oleh banyak pengunjung tersebut.
Atau jika anda ingin melatih hasil tulisan anda, anda juga dapat melihat buku bacaan novel yang sudah terbit dan dapat menjadi semacam panduan anda dalam memperbaiki hasil tulisan anda. Sehingga karya tulis anda akan semakin membaik dan dapat mempunyai kualitas yang baik, dan mungkin saja anda bisa menjadi penulis dunia dengan mempelajari contoh karya tulis masa lalu.

Anggapan Dasar


Anggapan dasar adalah hal-hal yang merupakan kesesuaian antara subjek, objek, dan teori yang akan digunakan dalam penelitian. Hal tersebut menunjukkan jangan sampai ada hal-hal yang tidak cocok dalam proses penelitian tersebut. Misalnya kita akan meneliti kemampuan mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris memahami nilai religius dalam novel HAMKA dengan pendekatan reader’s response maka anggapan dasamya sebagai berikut:
1)    mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris tingkat tiga yang mengikuti pelajaran sastra Indonesia tahun akademik 2000/ 2001 di Fakultas Sastra Unpad Bandung telah memiliki dasar-dasar apresiasi dan ekpresi sastra, sebagai modal untuk memahami nilai-nilai religius dalam sastra Indonesia karya HAMKA;
2)    novel-novel karya HAMKA mengandung nilai-nilai religius;
3)    untuk memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk karya HAMKA perlu dikaji; dan
4)    teori belajar dan mengajar prosa reader’s response berorientasi pada pembaca yang melakukan transaksi dengan teks pada saat pembaca mengkaji novel.
Demikian tadi ulasan mengenai anggapan dasar.

Resensi

Pengertian Resensi | Salah satu tugas yang biasa diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya ialah membuat resensi. Menurut Keraf (1997: 274) “ Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.” Dengan demikian, resensi dilakukan bukan hanya pada buku saja, tetapi juga pada hasil karya-karya lainnya seperti karya seni. Secara leksikal resensi artinya pertimbangan atau pembicaraan tentang buku. Sehubungan sebuah pertimbangan, resensi sifatnya hampir sama dengan kritik sastra. Oleh karena itu, dalam resensi harus ada vonis atau judgement tentang baik-buruknya sebuah buku atau hasil karya. Buku itu baik dibaca oleh siapa, kalangan mana atau tidak baik dibaca oleh siapa dan kalangan mana.
Agar bisa mengadakan pertimbangan dan memberikan keputusan secara objektif, pembuat resensi harus memperhatikan faktor-faktornya. Pertama, penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya; dan kedua, penulis resensi harus menyadari sepenuhnya apa maksud membuat resensi itu (Keraf, 1997: 274).
Selain itu, penulis resensi harus mengetahui hal-hal berikut. Pertama, latar belakang, yaitu apa sebenarnya yang ingin disampaikan penulis melalui tulisan atau bukunya itu. Kedua, jenis buku, para pembaca tidak mempunyai selera yang sama. Ada yang senang buku sastra, pengetahuan, filsafat, dan lain-lain. Ketiga, keunggulan buku, penulis resensi harus memperhatikan organisasi buku atau sistematika (out line), isi buku, bahasa yang digunakan pada buku itu. Keempat, masalah teknik, menyangkut perwajahan, kebersihan, dan pencetakan.
Setelah mengetahui unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dan mengadakan pertimbangan-pertimbangan, selanjutnya mengadakan penilaian. Menilai bertujuan untuk menunjukkan kekurangan-kekurangan atau kelebihan-kelebihan buku itu dengan penuh tanggung jawab. Di sini tugas pokok penulis resensi adalah memberitahukan kepada para pembaca bahwa buku itu boleh atau pantas dibaca oleh siapa dan kalangan mana. Pernyataan terkait resensi tersebut harus didasari oleh kriteria-kriteria dan pendapat-pendapat yang masuk akal dan dapat diterima oleh orang banyak.

Tesis


Pengertian tesis adalah karya ilmiah yang dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar magister. Mahasiswa strata dua (S2) yang telah lulus ujian komprehensif atau minimal mata kuliah telah lulus 75% diwajibkan membuat tesis sebagai salah satu syarat tamat belajar di pascasarjana. Tesis dari segi tata tulis dan unsur-unsurnya hampir sama dengan skripsi. Perbedaan skripsi dan tesis adalah skripsi diharapkan dapat menerapkan teori, tesis dapat menguji teori, sedangkan disertasi dapat menghasilkan teori. Tujuan lembaga menugasi mahasiswa membuat tesis agar mahasiswa mampu menguji teori-teori yang ditemukan oleh para pakar ilmu tersebut. Selain itu, tesis juga harus diuji kebenarannya, baik kebenaran prosesnya maupun hasil temuannya. Pengujian tesis biasanya dua kali, yang pertama biasa disebut ujian progres dan yang kedua ujian sidang tesis. Hal tersebut bergantung pada kebiasaan masing-masing pascasaijana. Apabila telah terampil membuat skripsi kita tidak akan terlalu sukar membuat tesis.

Objek kajian tesis harus sesuai dengan disiplin ilmu yang kita pelajari di pascasarjana tempat kita belajar. Maksudnya, selain untuk menguji teori yang ditemukan para pakar, juga untuk menetapkan, dan mengembangkan ilmu-ilmu yang relevan dengan bidang disiplin kita.

1.    Bagian-Bagian Tesis

Seperti halnya laporan penelitian lainnya, tesis juga terdiri atas tiga bagian, yakni bagian pelengkap pendahuluan (suplemen awai), bagian isi (naskah tesis), dan bagian penutup (suplemen akhir). Bagian pelengkap pendahuluan biasanya mencakup: halaman judul, halaman pengesahan, halaman persembahan, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lainnya. Bagian penutup mencakup: daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup.

Bagian isi mencakup:

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

B.    Batasan dan Rumusan Masalah

1.    Batasan Masalah

2.    Rumusan Masalah

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.    Tujuan Penelitian

2.    Manfaat Penelitian

D.    Definisi Oprasional

E.    Anggapan Dasar

F.    Karangka Penelitian/Karangka Berpikir

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI/PROSEDUR PENELITIAN
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

1.    Simpulan Umum

2.    Simpulan Khusus

3.    Saran (lihat Bab II)

Catatan: Out line tesis ini tidak baku, dimungkinkan memakai bentuk lain sesuai dengan panduan pembuatan karya ilmiah perguruan tinggi masing-masing.

2.    Unsur Tesis

Unsur tesis hampir sama dengan unsur skripsi. Hal yang membedakannya adalah dalam tesis terdapat definisi operasional, anggapan dasar, dan pembahasan. Pada bagian ini, kita hanya akan membahas definisi operasional, anggapan dasar, dan pembahasan untuk melengkapi unsur tesis,

a.    Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjelasan makna atau arti kata-kata khusus yang digunakan pada sebuah judul penelitian. Atau apa yang dimaksud oleh kata-kata khusus dalam judul tersebut. Umpamanya judul Kajian Atas Kemampuan Mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung dalam Memahami Nilai-Nilai Religius Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karaya Hamka dengan Pendekatan Readre’s Response, definisi operasionalnya seperti berikut:

Ada beberapa istilah khusus yang secara operasional digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1)    Nilai Religius

Religius dalam pengertian ini disinonimkan dengan nilai-nilai agama. Frase nilai religius pun disamakan maknanya dengan

nilai keagamaan. Yang dimaksud dengan nilai keagamaan dalam penelitian ini, yaitu konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat kepada beberapa masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan. Dengan demikian, nilai-nilai keagamaan yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri atas tiga aspek, yakni: Satu, tauhid yang berhubungan dengan keimanan; Dua, fiqh yang berhubungan dengan aturan dan norma kehidupan; dan Tiga, akhlak yang berhubungan dengan sikap perilaku manusia. Nilai-nilai religius itulah yang akan dikaji dan dipahami oleh mahasiswa dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA.

Nilai-nilai religius Islami tersebut, secara global dapat digambarkan dalam diagram seperti berikut:

Catatan:

a)    Tuhan menurunkan wahyu yang berupa Al-Quran dan Hadis.

b)    Wahyu tersebut, mencakup tauhid, fiqh, dan akhlak.

c)    Tauhid yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, fiqh yang mengatur hubungan manusia dengan masyarakat atau orang lain dan alam, akhlak yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

d)    Semua aturan yang mengatur hubungan tersebut, menjelma pada perilaku manusia yang dinilai oleh Tuhan.

Demikian tadi artikel singkat mengenai tesis.

Skripsi


Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa strata satu (SI) sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Karya ilmiah tersebut berisi proses dan hasil penelitian, baik penelitian studi pustaka maupun penelitian lapangan. Agar diakui keilmiahannya, kebenarannya harus dipertanggungjawabkan di depan penguji skripsi. Kebenaran di sini, yakni kebenaran prosesnya maupun hasilnya (temuan). Tugas penyusunan skripsi merupakan salah satu syarat bagi mereka yang akan mendapatkan gelar akademik dalam salah satu bidang ilmu yang menjadi keahliannya dalam program studi yang dipilihnya (Bisri, 2003).

Objek kajian skirpsi harus sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi. Maksudnya, untuk memantapkan, mengembangkan dan menemukan ilmu-ilmu yang relevan dengan bidang disiplinnya. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan tridarma perguruan tinggi, yakni pengabdian, pendidikan, dan penelitian.

Mahasiswa yang sedang menyiapkan diri untuk melakukan penelitian dan penulisan skripsi dituntut untuk melakukan penelaahan terhadap berbagai bahan bacaan, termasuk skripsi yang telah ditulis oleh pendahulunya, dan bagi penelitian lapangan harus melakukan observasi. Tanpa masukan dari unsur-unsur lain, penelitian akan susah dilaksanakan. Cara demikian, dapat membuka wawasan, menambah pengetahuan, dan dapat memeperlancar pembuatan skripsi.

Bagian-Bagian Skripsi

Seperti halnya laporan penelitian lainnya, skripsi juga terdiri atas tiga bagian, yakni bagian pelengkap pendahuluan (suplemen awai), bagian isi (naskah skripsi), dan bagian penutup (suplemen akhir). Bagian awai biasanya mencakup: halaman judul, halaman pengesahan, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lainnya.

Bagian isi mencakup:

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

B.    Rumusan Masalah

C.    Tujuan Penelitian

D.    Kegunaan/ Manfaat Penelitian

E.    Kerangka Berpikir

F.    Langkah-Langkah/Prosedur Penelitian.

G Sitematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI BAB III DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV SIMPULAN (lihat Bab II)

Bagian akhir mencakup: daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup.

Uraian berikut akan difokuskan pada bagian inti bab ke-1 yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka berpikir, dan langkah-langkah penelitian (metodologi).

a.    Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah dipaparkan secara deduktif atau dari umum ke khusus. Dalam paparan tersebut harus ada kesenjangan antara harapan atau seharusnya dengan kenyataan, baik kesenjangan teoretis maupun kesenjangan praktis (berdasarkan fakta) yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Dalam latar belakang ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil peneletian, simpulan seminar ilmiah, pengalaman, maupun pengamatan pribadi yang terkait dengan masalah yang diteliti (untuk lebih jelasnya lihat Bab II [Latar Belakang Masalah]).

b.    Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Ia merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang akan diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya (lihat Bab II [Rumusan Masalah]).

c.    Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian adalah mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pernyataan. Manfaat penelitian adalah sesuatu yang bisa dirasakan dan

dilaksanakan. Manfaat penelitian terbagi dua, yakni manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis (lihat Bab II [Tujuan dan Manfaat Penelitian]).

d.    Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan bagian pokok dalam penelitian. Bisri (2003: 44) mengatakan, “kerangka berpikir dapat berupa kerangka teori dan dapat pula berbentuk kerangka penalaran logis”. Dalam bahasa Inggris, kerangka berpikir biasa disebut rationale, maksudnya merasionalkan penelitian kita mulai proses sampai hasil yang didapatkan dapat dimengerti atau masuk akal. Di dalamnya dibahas pula kerangka teori yang merupakan uraian ringkas tentang teori yang digunakan dan cara menggunakan teori itu dalam menjawab pertanyaan penelitian (lihat Bab II [Kerangka Berpikir]).

e.    Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian lazim juga disebut prosedur penelitian atau metodologi penelitian. Secara garis besar, langkah-langkah penelitian mencakup: penentuan metode penelitian, penentuan jenis data yang akan dikumpulkan, penentuan sumber data yang akan digali, cara pengumpulan data yang akan digunakan, dan cara pengolahan dan analisis data yang akan ditempuh. Langkah-langkah tersebut bergantung pada masalah dan tujuan penelitian yang telah ditentukan sebelumnya (Bisri, 2003:56)
Demikian tadi artikel mengenai skripsi.

Laporan, Laporan Penelitian, Laporan Buku



Membuat laporan penelitian, skripsi, dan tesis merupakan aktivitas yang harus dilakukan oleh semua mahasiswa strata satu dan dua dalam rangka menerapkan, menguji, dan menemukan suatu teori untuk mendapatkan gelar sarjana, dan magister. Setelah mempelajari hal tersebut, mahasiswa diharapkan terampil membuat laporan, skripsi, dan tesis.

A. Laporan penelitian

Tridarma perguruan tinggi adalah pendidikan, pengabdian, dan penelitian. Dalam proses pendidikan termasuk di dalamnya pengajaran, dosen biasa memberikan tugas-tugas kepada mahasiswa, di antaranya laporan buku. Selain itu, selama masa kuliah, mahasiswa diwajibkan mengadakan pengabdian pada masyarakat yang biasa disebut Kuliah Kerja Nyata (KKN). Hasilnya dilaporkan pada lembaga tempat mereka menuntut ilmu. Untuk melengkapi persyaratan sebagai mahasiswa yang akan mendapat gelar sarjana, mereka diwajibkan mengadakan penelitian. Penelitian di perguruan tinggi merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka mengembangkan, menguji, dan menemukan suatu teori. Hasil kegiatan tersebut harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hal tersebut dilakukan bukan hanya oleh mahasiswa, tetapi juga oleh dosen. Jenis laporan yang biasa dikerjakan di perguruan tinggi ada empat, yakni laporan buku, laporan penelitian, laporan pengabdian pada masyarakat, laporan teknik. Adapun yang akan dibahas pada bab ini, yakni laporan buku, dan laporan penelitian.

1.    Laporan Buku

Dalam rangka melengkapi perkuliahan, mahasiswa biasa ditugasi dosennya membuat laporan buku. Kegiatan tersebut, untuk menunjukkan pemahaman mahasiswa terhadap isi buku yang dibacanya dan untuk mendemontrasikan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis, menarik inferensi, dan menilai sumber yang dibacanya. Laporan buku termasuk karya ilmiah, sehingga ada aturan-aturan tertentu yang harus dipatuhi. Menurut tim pembina bahasa UIN SGD (2006: 101), laporan buku memiliki kriteria sebagai berikut:
a.    sumber (buku yang dibaca) harus aktual, paling tidak, terbit dalam kurun waktu 5 tahun terakjiir;
b.    sumber lama dapat dibuat laporan apabila dinilai sangat mendasari kajian-kajian terbaru; dan
c.    sumber yang dilaporkan harus terpilih kualitasnya.
Sistematika laporan buku hampir sama dengan sitematika laporan-laporan lainnya, yakni pendahuluan isi laporan, simpulan, dan saran.

a.    Pendahuluan

Dalam pendahuluan , maksud dan tujuan pembuatan laporan ditulis dalam bentuk narasi. Setelah itu, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tempat penerbitan, tahun terbit, cetakan atau edisi ke berapa, jumlah  halaman, dan jumlah bab. Ini semua merupakan keterangan teknis mengenai buku yang akan dilaporkan.

b.    Isi

Isi laporan buku merupakan ringkasan isi buku yang dilaporkan. Bagian ini merupakan bagian inti dari laporan buku. Ringkasan harus terperinci bab demi bab dan ini sebagai isi laporan buku.

c.    Simpulan

Isi simpulan berupa penilaian penulis terhadap isi buku yang dilaporkan, cara pendekatan, penyusunan, bahasa yang digunakan,teknik pencetakan, dan sebagainya; singkatnya simpulan merupakan penilaian mahasiswa terhadap kekurangan dan kelebihannya buku yang dilaporkan,

d.    Saran

Saran sebenarnya tidak termasuk unsur laporan buku, tetapi kalau menghendaki, mahasiswa dapat menuliskan sarannya sebagai latihan untuk mengemukakan pendapat. Tentu saja pendapat mahasiswa akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan dan kekritisannya. Selain itu, penilaian mahasiswa tingkat pertama akan jauh berbeda dengan penilaian mahasiswa tingkat akhir.

2.    Laporan Penelitian

Laporan penelitian bertujuan memberitahukan kegiatan penelitian mulai proses penelitian yang menggunakan metodologi tertentu sampai temuan yang didapatkan. Dalam prosesnya, dilakukan pengumpulan data, percobaan-percobaan dan analisis data. Hasil penelitian dilaporkan dalam bentuk tulisan (laporan) berdasarkan tata tulis yang lazim dan memenuhi persyaratan yang diperlukan. Laporan penelitian sering disajikan dalam pertemuan ilmiah atau seminar untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain dan untuk mempertanggungjawabkan kebenarannya.

Format laporan penelitian ada dua, yakni format bebas dan format tetap. Dalam format laporan bebas jumlah bab serta isi masing-masing babnya tidak dibatasi. Format laporan tetap mengikuti peraturan tertentu mengenai jumlah bab dan isi tiap babnya.

Dua jenis laporan penelitian, yakni laporan penelitian kuantitatif dan laporan penelitian kualitatif.

a.    Laporan Penelitian Kuantitatif

Laporan penelitian kuantitatif disajikan secara lugas, tuntas, dan objektif. Laporan penelitian kuantitatif melaporkan objek penelitian, proses penelitian, hasil penelitian, serta simpulan penelitian. Laporan penelitian kuantitatif terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian pelengkap pendahuluan, bagian tubuh (isi), dan bagian penutup. Bagian pelengkap pendahuluan meliputi: halaman judul, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lainnya.

Bagian tubuh (isi) meliputi:

BAB I Pendahuluan

A.    Latar Belakang Masalah

B.    Rumusan Masalah

C.    Tuj uan Penelitian

D.    Hipotesis Penelitian (jika ada)

E.    Kegunaan Penelitian

F.    Asumsi

G.    Definisi Operasional BAB II LANDASAN TEORI

(Teori-teori yang terkait dengan masalah penelitian dapat dipecah menjadi beberapa subbab).

BAB III METODE PENELITIAN

A.    Rancangan Penelitian

B.    Populasi dan Sampel

C.    Instrumen Penelitian

D.    Pengumpulan Data

E.    Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A.    Deskripsi Data

B.    Pengujian Hipotesis.

BAB V PEMBAHASAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

b.    Laporan Penelitian Kualitatif

Laporan Penelitian Kualitatif dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala atau fenomena secara menyeluruh dan kontekstual. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif harus mampu memberikan gambaran yang utuh dan  kontekstual tentang topik yang diteliti (Saukah, 1996).

Sama seperti laporan penelitian kuantitatif, laporan penelitian kualitatif juga memuat tiga bagian utama, yakni bagian pelengkap pendahuluan, bagian tubuh (isi), dan bagian penutup. Bagian pelengkap pendahuluan berisi kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran. Bagian tubuh (isi) berisi paparan keseluruhan proses penelitian. Bagian akhir berisi daftar rujukan atau daftar pustaka serta lampiran-lampiran. Lebih lanjut, Saukah (1996) menyebutkan, “ada tiga format laporan penelitian kualitatif, yakni format tetap, format semi bebas, dan format bebas”.
Alternatif ke-1 (Format Tetap)
BAB I PENDAHULUAN

A.    Konteks Penelitian atau Latar Belakang

B.    Fokus Penelitian (berisi rumusan masalah dan tujuan penelitian)

C.    Landasan Teori

D.    Kegunaan Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN

A.    Pendekatan dan Jenis Penelitian

B.    Lokasi Penelitian

C.    Sumber Data

D.    Prosedur Pengumpulan Data

E.    Analisis Data

F.    Pengecekan Keabsahan Temuan G    Tahap-Tahap Penelitian.

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN BAB V PENUTUP
Alternatif ke-2 (Format Semi Bebas)
BAB I PENDAHULUAN

A.    Konteks Penelitian atau Latar Belakang

B.    Fokus Penelitian (berisi rumusan masalah dan tujuan penelitian)

C.    Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI BAB III METODE PENELITIAN

A.    Pendekatan dan Jenis Penelitian

B.    Lokasi Penelitian

C.    Sumber Data

D.    Prosedur Pengumpulan Data

E.    Analisis Data

F.    Pengecekan Keabsahan Temuan G Tahap-Tahap Penelitian.

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN BAB VI PENUTUP

Alternatif ke-3 (Format Bebas)

BAB I PENDAHULUAN

A.    Konteks Penelitian atau Latar Belakang

B.    Fokus Penelitian (berisi rumusan masalah dan tujuan penelitian)

C.    Metodologi Penelitian

D.    Landasan Teori.

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
BAB III PENUTUP

Demikian tadi artikel mengenai laporan , laporan buku, dan laporan penelitian.